Senin, 04 Juni 2012

Nazaruddin (Penjahat ataukah Pahlawan)


 
Nazaruddin
Penjahat Ataukah Pahlawan
Oleh : Firman el Nector


Seorang kader partai demokrat –partai yang terkenal dengan jargon anti korupsi – menjadi fenomenal setelah mencuatnya kasus korupsi pembangunan wisma atlet. Dialah Nazaruddin sang  pejabat teras partai demokrat, jabatannya sebagai  bendahara umum partai besar ini membuatnya semakin berpeluang untuk ikut serta dalam kebijakan partai dan posisi di parlemen. Dalam hal ini bukan tidak mungkin pundi pundi kekayaan sang bendahara ini pun semakin melimpah ruah.
Mencuatnya kasus wisma atlet ini sempat membuat nazaruddin kalang kabut. Dimulai dari berkicaunya ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang membeberkan sejumlah permasalahan yang urgent terkait dengan nazaruddin, disinilah perang dingin mulai terjadi dimulai dari saling menyudutkan antara keduanya hingga lempar tudingan namun keberuntungan tidak berpihak pada bang nazar karena akuratnya bukti yang diungkapkan oleh kang Mahfud MD sehingga membuat posisinya makin terpojok apalagi kasusnya sudah mulai dilirik oleh KPK. Tindakan penyelamatan pun dibuat dengan melarikan diri keluar negeri. Namun bukan KPK namanya jika sudah mencium gelagat korupsi tidak mengambil tindakan. Dimulailah drama pengejaran terhadap nazaruddin yang cukup alot bahkan melibatkan polisi internasional (interpol) namun hal ini tidak membuatnya gentar bahkan masih sempat berkicau di tempat persembunyiannya dengan rekaman video yang mengancam akan membeberkan segala hal yang berkaitan dengan wisma atlet –belakangan menjadi momok bagi demokrat karena berkaitan langsung dengan kadernya- yang sedang menjadi kasusnya sekarang.
Setelah sekian lama bersembunyi nazaruddin pun ditangkap oleh interpol dan langsung dipulangkan ke indonesia, sesampainya di negara kaya ini nazaruddin hanya memasang muka lesu dan tampak tak bergairah entah apa yang ada dalam pikiran nazaruddin bahakan dengan ekspresi tertekan di depan media mengatakan bahwa “tolong pak SBY dan demokrat jangan ganggu keluarga saya, saya akan tetap tutup mulut dan tidak mengatakan apa apa” (sekiranya kata katanya seperti itu-pen) - para pakar dan media menyimpulkan bahwa ini hanya kepura puraan belaka saja- namun sempat memunculkan opini publik yang beragam, takut terjadi misinterpretasi maka KPK dengan sigap mengatakan bahwa tidak ada intervensi politik terhadap nazar dengan dipublikasikannya video yang memuat nazar dalam pemeriksaan KPK dalam keadaan enjoy aja tanpa ada beban.
Apa sebenarnya skenario dibalik ini ? mari kita tinjau ulang dari peristiwa pengejaran nazar yang dengan video itu dengan nada mengancam akan membeberkan semuanya jika tidak ada bantuan hukum dari pihak demokrat namun pihak demokrat sama sekali tidak menggubrisnya maka tidak ada jalan lain selain mengambil jalan yang memang dia tetapkan sebelumnya yaitu membeberkan semuanya maka mulailah bermunculan nama nama seperti Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh yang sedang santer sekarang sebagai saksi atas kasus Nazaruddin.
Hal ini semakin membingungkan public karena semua yang disebut nazaruddin mengelak dan mengaku tidak tahu menahu terhadap apa yang dituduhkan oleh nazaruddin namun nazaruddin dengan sejumlah amunisi nya juga tidak mau kalah akan hal ini, mungkin baginya (nazaruddin-red) “semua kita tanggung bersama, saya selamat kau juga selamat dan apabila aku terjatuh maka kalian pun semua terjatuh”. Saya (penulis-red) tidak tahu harus menganggap nazaruddin sebagai apa? Apakah seorang penjahat ataukah pahlawan karena jika dia seperti penjahat kebanyakan akan menyembunyikan serapat rapatnya demi kepentingan anggotanya dan dianggap pahlawan karena ditangan dan mulutnyalah semua kasus korupsi yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh public terungkap dengan jelas… bersambung,,,,,,,,,….,,!!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar